Dalam pasal 87 ayat (1) Undang-Unadang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan disebutkan bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), menyadari bahwa hal ini adalah kewajiban maka manajemen PT. Brion Bara Indonesia memutuskan untuk menerapkan SMK3 ini di lingkungan perusahaannya. PT. Brion Bara Indonesia adalah sebuah perusahaan jasa konstruksi yang berlokasi di Jalan Raya Jenu – Kabupaten Tuban dengan kualifikasi Menengah. Perusahaan ini sudah mempunyai pengalaman mengerjakan proyek-proyek swasta, BUMN seperti Pertamina, PT. PLN, proyek-proyek pemerintah seperti PLTU, proyek milik PT. PJB dan proyek-proyek yang didanai APBN dan APBD.
Setelah manajemen menetapkan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dan sudah diajukan ke Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa Timur, pada tanggal 5 Mei 2020 manajemen mengundang Lead Trainer dari Yantaz Consulting yaitu Bapak SHOKIBU, S.H.,S.S.,M.M. untuk memberikan Pelatihan Awareness and Implementation SMK3 yang diikuti oleh beberapa personil inti dan MR (management representative). Pada pelatihan ini trainer memberikan pemahaman dasar-dasar K3 dan pokok-pokok yang harus dipahami dan diterapkan oleh perusahaan dengan pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan SMK3.
Pelatihan ini sangat penting bagi personil inti seperti ahli k3 perusahaan, petugas k3 proyek dan MR sebelum manajemen melakukan sertifikasi SMK3 yang rencananya akan diadakan pada bulan Juni 2020. Selain itu, manajemen sudah memutuskan bahwa kriteria yang akan diambil dalam audit nanti adalah tahap lanjutan dengan jumlah kriteria yang diaudit sebanyak 166. Manajemen menyadari bahwa tahap lanjutan dalam audit adalah sebuah pekerjaan yang berat. Oleh karena itu, manajemen sangat concern dan memberikan support penuh terkait dengan sumber-sumber daya yang dibutuhkan untuk mensukseskan sertifikasi ini.
