LIMA PRINSIP UNTUK MENGOPTIMALKAN POTENSI DIRI AGAR TERBEBAS DARI BELENGGU

Pada realitanya banyak orang yang berkelakuan seperti gajah pada postingan lalu. Ketika mereka punya impian-impian besar, orang-orang di sekitarnya merantainya dengan ejekan-ejekan, kata-kata dan bahkan nasihat-nasihat seperti,”Kamu pasti tidak bisa.” “Orang kampung sepertimu mau jadi orang kaya? Mimpi kali!” “Jangan bermimpi terlalu tinggi, nanti kalau jatuh sakit.”

Hal itu terjadi berulang-ulang dan akhirnya mereka menyerah dan melupakan impian-impian besarnya. Terkadang nasihat merupakan cobaan yang datang secara diam-diam dan secara halus mencoba menghilangkan impian-impian yang telah lama kita rencanakan.

Untuk menghindari hal semacam itu sobat bisa melakukan 5 hal berikut ini.

  1. Berkonsentrasi pada tujuan utama.
  2. Berkonsentrasi pada perbaikan diri secara berkesinambungan.
  3. Lupakan masa lalu.
  4. Fokus pada masa depan.
  5. Jadikan hinaan dan keraguan orang terhadap diri kita sebagai motivasi.

 

  1. Berkonsentrasi pada tujuan utama

Ember yang diberi satu lubang, akan memancar lebih jauh daripada ember yang mempunyai beberapa lubang. Potensi kita juga akan optimal jika kita berkonsentrasi pada tujuan utama kita. Maka dari itu kita harus menentukan tujuan utama. Tujuan utama adalah impian terbesar kita yang benar-benar kita inginkan.

  1. Berkonsentrasi pada perbaikan diri secara berkesinambungan

Komitmen untuk memperbaiki diri secara berkesinambungan adalah kunci mengoptimalkan potensi. Setiap hari, sedikit demi sedikit kita harus menjadi lebih baik dari kemarin seperti pepatah yang mengatakan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Yang harus kita perhatikan adalah prosesnya bukan hasilnya.

  1. Lupakan masa lalu

Salah satu hambatan kita untuk memunculkan potensi kita adalah karena kita terlalu memikirkan masa lalu atau kita terbayang-bayang dengan kegagalan yang pernah kita rasakan.

Masa lalu kita yang penuh dengan kepesimisan, kesalahan-kesalahan dan semua yang kelam itu seringkali membuat kita enggan untuk mencoba lagi. Kita terlalu memikirkan hal itu sehingga kita takut untuk meraih impian-impian kita kala itu dan kita terhenti di tengah jalan.

“Masa lalu itu perkara mati, dan kita tidak bisa bergerak ke hari esok jika kita tetap menyeret masa lalu di belakang kita.” (Jack Hayford)

  1. Fokus pada masa depan

Kita hidup bukan hanya untuk hari ini saja tetapi kita hidup juga untuk masa depan. Tidak ada seseorang yang dapat menentukan masa depan kita melainkan kita sendirilah yang menentukannya walaupun harus terbatasi oleh takdir. Orang-orang yang pernah mengejek dan menghina kita tidak akan pernah bertanggung jawab ketika kita mendapati sebuah kegagalan.

Maka dari itu, galilah potensi yang kita miliki untuk meraih impian-impian yang kita inginkan dan lakukanlah yang terbaik dalam berproses, maka rantai-rantai belenggu itu akan hancur dengan sendirinya sehingga pikiran kita akan lebih optimis dalam mencapai impian-impian kita.

  1. Jadikan hinaan dan keraguan orang terhadap diri kita sebagai motivasi

Hinaan, cemoohan, dan keraguan orang lain terhadap kemampuan dan potensi kita sebenarnya adalah senjata yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan semangat kita. Karena mereka akan menertawakan kita ketika kita benar-benar gagal dalam mencapai impian-impian kita.

Tapi sebaliknya, ketika kita mampu meraih impian-impian kita, maka mereka akan malu dan dalam hati mereka akan mengagumi apa yang sudah kita dapatkan.

Sekarang kita boleh memilih apakah kita rela dihina, atau kita akan bangkit untuk meraih impian-impian besar kita? (compiled from some sources)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *