KATA PENGANTAR
Keamanan proyek merupakan kegiatan pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dari proses pelaksanaan pekerjaan pada suatu proyek. Hal ini karena keamanan proyek sangat mempunyai fungsi dalam mengamankan material, peralatan, serta personil di dalamnya dari ganngguan-gangguan seperti pencurian, pemerasan, penggelapan, atau lainnya.
Lingkungan proyek yang aman akan sangat mempengaruhi kelancaran proses penyelesaian suatu pekerjaan. Oleh karena itu, setiap personil keamanan proyek atau satpam harus memahami tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang diembannya. Selain itu, mereka harus dibekali prosedur-prosedur tetap (protap) atau tahapan-tahapan dalam menjalankan tugas pengamanan selama masa pelaksanaan pekerjaan, masa pemeliharaan dan Serah Terima Ke-2. Segala ketentuan, prosedur, dan tahapan dalam setiap kegiatan pengamanan ini diuraikan dalam buku manual yang disebut SOP (Standard Operating Procedure).
SOP ini akan menjadi pegangan atau panduan seluruh bagian atau divisi di proyek terutama bagi personil pengamanan / satpam sehingga dalam setiap proses kegiatan pekerjaan akan dapat bersinergi dengan baik, dengan kata lain tidak tumpang tindih. Dengan sinergi yang baik ini kami berharap pelaksanaan pekerjaan proyek pada umumnya dan pengamanan proyek pada khususnya dapat berjalan sesuai dengan schedule pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan. Sehingga keamanan proyek yang baik akan mendukung tercapainya target yang sudah diputuskan bersama.
Demi perbaikan dan peningkatan kinerja keamanan proyek, kami akan menerima kritik yang membangun dan saran yang baik dari semua bagian atau divisi yang terkait. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kebarokahan dalam menjalankan tugas-tugas yang kita kerjakan. Amin.
Surabaya, 10 Januari 2018
Dibuat oleh:
Yantaz Consulting
- DENAH LOKASI PROYEK
Denah ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menata titik lokasi bangunan non-permananen yang ada di dalam lokasi proyek. Bangunan non-permanen itu adalah Site Office (Direksi Kit), Gudang, Pos Jaga, Barak Pekerja, Pintu Masuk Utama (Main Gate), Pintu Darurat (Emergency Gate), Area Parkir dan Toilet/Kamar Kecil.
- Site Office
Ukuran Site Office harus mengacu pada gambar dan RAB yang sudah ada. Lokasi Site Office dibangun di atas area yang mudah dijangkau dan tampak oleh publik (tidak tersembunyi). Site office terdiri dari minimal 4 (empat) ruang yaitu: Ruang Konsultan Pengawas/Perencana, Ruang Site Manager, Ruang Rapat dan Ruang Staff.
- Gudang
Gudang terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu Gudang Terbuka dan Gudang Tertutup. Gudang Tertutup merupakan bangunan tersendiri yang letaknya bisa dekat dengan Site Office atau terpisah. Namun yang perlu diperhatikan bahwa lokasi Gudang harus dekat Pintu Masuk Utama (Main Gate). Ini akan memudahkan pemeriksaan dan penerimaan serta mobilisasi material yang masuk. Ukuran gudang harus menyesuaikan dengan dengan besar kecilnya proyek yang dikerjakan
- Pos Jaga
Pos Jaga harus dibuat tidak permanen (mobile) dengan ukuran standard sesuai dengan design yang sudah dibuat oleh KP (Kordinator Proyek). Letak Pos Jaga harus dekat dengan pintu masuk utama sehingga akan memudahkan petugas untuk melakukan pemeriksaan baik barang maupun orang / tamu. Warna Pos Jaga harus sesuai dengan warna dasar logo perusahaan yaitu biru donker kombinasi putih. Hal-hal yang harus ada dalam Pos Jaga adalah: ventilasi udara yang cukup, meja gantung cukup (meja kerja biasa) untuk menaruh buku tamu dan menulis data pemeriksaan. Ruang yang cukup untuk melakukan pemeriksaan dan locker untuk menyimpan peralatan satpam dan barang pribadi lainnya.
- Barak Pekerja
Barak Pekerja juga harus dibuat tidak permanen sehingga mudah dibongkar saat proyek berakhir atau dipindah ke tempat lain karena suatu alasan. Yang perlu diperhatikan dalam membuat barak pekerja adalah:
- lokasi harus diusahakan tidak tampak publik atau di area depan lokasi proyek.
- Bila lantainya dari kayu, harus min 40 cm di atas tanah. Ini untuk menghinari genangan air bila musim hujan tiba.
- Ruang atau kamar harus cukup cahaya, sirkulasi udara, cukup penerangan dan dibuat beberapa petak atau kamar (bukan los satu bangunan)
- Dibuatkan MCK tersendiri (beda dengan staff / pengawas)
- Disediakan tempat sampah yang cukup, tempat jemur pakaian yang baik dan dapur masak (bila diperlukan)
- Tempat jemur pakaian yang baik dan rapi
- Dibentuk piket kebersihan sekitar lokasi barak
- Pintu Masuk Utama (Main Gate)
Pintu masuk utama ini sebagai akses masuk dan keluar kendaraan pengangkut material dan tamu. Maka harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Lebar harus minimal 2,5 meter.
- Pintu dibuat model kupu-kupu agar mudah dalam melakukan pemeriksaan dan lebih fleksibel (bila yang masuk kendaraan station/pick-up) karena bisa dibuka satu sisi saja.
- Dibuatkan jalan atau akses khusus untuk pejalan kaki atau sepeda motor dengan lebar ± 1 meter sehingga memudahkan lalu lintas kendaraan atau orang.
- Main gate harus dilengkapi dengan kunci sehingga pada malam hari, bila tidak ada lalu lintas bisa dikunci dan yang dibuka hanya akses sepeda motor / orang.
- Emergency Gate (Pintu Gawat Darurat)
Emergency Gate ini berfungsi hanya untuk akses bila dalam keadaan darurat sehingga tidak mengandalkan satu pintu saja. Untuk area proyek yang besar bisa difungsikan untuk kendaraan yang keluar. Namun bila tidak difungsikan maka harus dalam keadaan terkunci. Ketentuannya sama dengan Main Gate, hanya tidak menggunakan akses khusus untuk sepeda motor dan pejalan kaki.
- Area Parkir
Kendaraan baik roda dua maupun lebih harus ditaruh di area khusus yang rapid dan aman. Sehingga baik karyawan atau tamu merasa aman dan nyaman dalam melakukan aktifitas kerja. Lokasi parkir harus dibuat sedekat mungkin dengan Site Office sehingga akan lebih dalam pengawasannya. Bila lokasi memungkinkan dibuat area khusus tamu dan karyawan, sehingga kendaraan tamu tidak campur dengan karyawan.
- Toilet / Kamar Kecil
Toilet / Kamar Kecil dibuat minimal 2 (dua) buah, yaitu khusus pekerja dan karyawan / tamu. Adapun ukurannya harus menyesuaikan atau sesuai dengan gambar design yang sudah dibuat oleh KP (Kordinator Proyek).
2. PERLENGKAPAN SATPAM (SECURITY)
Personil satuan keamanan (satpam) harus mempunyai perlengkapan atau peralatan yang akan dipakai selama menjalankan tugas di lapangan. Perlengkapan yang harus tersedia adalah:
- Flash light (senter) dengan ukuran battery 4 buah
- Buku tamu
- 1 buah pentung standard keamanan
- 1 buah peluit
- 2 buah jas hujan
- 1 buah alat komunikasi (HP, HT)
- 1 buah sirine atau alat lain untuk keadaan darurat
- 1 buah meja (gantung) dan kursi secukupnya
- 1 set locker untuk menyimpan perlengkapan / peralatan dan barang-barang pribadi lain
- 1 pasang sepatu khusus security
- Min 5 buah safety helmet (helm keselamatan)
- 1 buah white board kecil (40 x 60) untuk mencatat info atau hal-hal penting
- 1 buah pisau komando dan sabuk
- 2 buah pasang sepatu boots
- Perlengkapan atau peralatan lain akan menyesuaikan.
3. PENERIMAAN TAMU
Pengunjung proyek (visitor) atau tamu baik dari pemberi proyek, supplier, atau dari instansi lain harus diperlakukan dengan sopan dan prosedur normal, kecuali tamu VIP (tamu penting) atau VVIP (tamu sangat penting). Prosedur yang dilakukan dalam penerimaan tamu adalah:
- Satpam bersiap menerima tamu
- Kendaraan tamu dihentikan di depan / dekat pos
- Memberi hormat ke tamu dan mengucapkan ‘Selamat Pagi/Sore/Malam’
- Mengarahkan mobil / motor ke tempat parker yang benar
- Bertanya ‘dari mana, akan bertemu siapa, sudah ada janji atau belum, keperluan apa’
- Mempersilakan tamu agar mengisi buku tamu di pos satpam & member ID visitor
- Kalau sudah janji dipersilakan ke Site Office. Kalau belum, hubungi SM/PM lebih dulu
- Bila SM/PM tidak berkenan karena sibuk, bicaralah ‘Maaf Pak, mohon datang kembali besok karena (SM/PM)masih sibuk’
- Bila SM/PM berkenan, bicaralah ‘Bapak dipersilakan menunggu di ruang meeting / tunggu’
- Bila selesai, tamu roda 4 atau harus dipandu saat keluar area parkir
- Berilah hormat, saat tamu meninggalkan lokasi proyek
- SELESAI
4. PENERIMAAN MATERIAL / ALAT
Setiap kendaraan yang mengirim material bangunan atau peralatan proyek, harus melalui prosedur sebagai berikut:
- Satpam bersiap menerima material / alat proyek; membuka pintu utama
- Menghubungi staf gudang / pelaksana dan memberitahukan kedatangan material / alat
- Bersama dengan staf gudang & pelaksana memeriksa dokumen (surat jalan) dan menstempelnya
- Mengawal sampai pembongkaran material / alat selesai
5. PENANGKAPAN DAN PELAPORAN
eorang satpam dapat melakukan penangkapan kepada setiap pencuri atau pekerja yang tertangkap basah membawa pulang atau mengambil material proyek apapun untuk dibawah pulang atau disembunyikan untuk sementara waktu sehingga merugikan perusahaan atau subkon perusahaan. Prosedur yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
- Satpam membawa masuk pencuri ke pos jaga untuk dimintai keterangan
- Semua identitas diri (KTP, SIM, dll) disita untuk pengamanan
- Barang hasil curian disita untuk BB (barang bukti)
- Melapor ke atasan (SM/PM) untuk melakukan tindakan selanjutny 6. PEMERIKSAAN SITE DAN PEKERJA / VISITOR
Satpam harus melaksanakan pemeriksaan atau pengawasan site sebanyak minimal 2x malam hari dan 2x siang hari. Ini wajib dilakukan untuk mengantisipasi kehilangan material proyek milik perusahaan dan pemberi kerja (Owner) dari segala macam pencurian atau penggelapan. Sedangkan pemeriksaan terhadap pekerja dilakukan sesuai dengan prosedur berikut:
- Apabila ada pekerja yang patut dicurigai atau mencurigakan atau ada laporan yang harus ditindaklanjuti maka satpam harus melakukan pemeriksaan seperlunya terhadap pekerja / tamu dengan tetap menjaga kesopanan. Ucapkan, “Maaf Pak/Mas, minta ijin untuk memeriksa ……….. (tas, kamar, jok motor, dll).” Jika sudah selesai, ucapkan, “Terima kasih Pak/Mas, dan maaf bila kami mengganggu Bapak/Mas.”
- Pemeriksaan juga harus dilakukan pada saat jam pulang pekerja kepada pekerja yang keluar lokasi dari proyek dan satpam membuka jalan khusus untuk sepeda motor atau orang sehingga pemeriksaannya akan lebih mudah. Pemeriksaan dilakukan pada tas yang dibawah oleh para pekerja yang keluar lokasi proyek. Lakukan pemeriksaan dengan sopan dan penuh keakraban sehingga tidak menimbulkan perasaan dicurigai bagi yang diperiksa. Dengan demikian, pekerja akan kooperatif dan senang hati diperiksa tasnya. Awali selalu dengan mengucapkan, “Maaf Pak/Mas atau permisi Pak/Mas, ………………..” dan selalu ucapkan “Terima kasih”
- Bila menemukan material yang dicurigai, maka mintalah pekerja / tamu tadi untuk masuk ke Pos Jaga untuk pemeriksaan lebih lanjut. Bila satpam kurang yakin terhadap pekerja / tamu bahwa dia telah melakukan pencurian atau penggelapan, maka cukup catatlah identitas dirinya (minta KTP atau SIM).
- Bila satpam yakin bahwa pekerja / tamu tersebut melakukan pencurian atau penggelapan material proyek maka laporkan kepada SM / PM untuk menerima instruksi selanjutnya. Bila harus menghubungi Kantor Polisi terdekat maka lakukan dengan segera.
7. KONDISI DARURAT
Yang dimaksud “Kondisi Darurat” di sini adalah suatu peristiwa atau kejadian di luar kekuasaan manusia yang terjadi mendadak dan berdampak serius terhadap aktifitas pelaksanaan proyek. Adapun kondisi darurat yang dimaksud seperti:
- Gempah Bumi
- Huru-hara / kerusuhan
- Kebakaran besar / hebat
- Ledakan bom/tabung gas
- Peperangan
- Banjir Bandang
- Longsor
- Bangunan Kolaps
Bilamana kondisi darurat tersebut terjadi maka satpam harus hal-hal sebagai berikut:
- Satpam membunyikan sirine atau alat komunikasi tanda darurat yang ditentukan.
- Membuka semua pintu darurat utama
- Mengarahkan massa ke tempat titik berkumpul
- Melakukan pengamanan terhadap semua kendaraan dan property yang ada di direksi kit (kantor proyek)
- Ikut membantu tim evakuasi bila ada korban
- Bila tim tanggap darurat tidak mengatasi keadaan maka segera menghubungi kantor dinas terkait (dengan kondisi darurat)
8. KEPRIBADIAN
Tegas dan sopan
Dalam menjalankan tugas seorang petugas security (keamanan) harus tegas, artinya bertindak sesuai dengan prosedur tetap (protap) yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Namun sikap dan perkataannya harus tetap sopan.
- Bisa komunikasi (verbal) dengan jelas
Seorang security harus menyampaikan keterangan atau penjelasan kepada siapapun harus dalam bahasa yang jelas dan lugas, artinya tidak berbelit-belit atau menggunakan bahasa-bahasa dan kata-kata yang bisa multitafsir oleh pendengar atau penerima informasi. Misalnya ada kejadian, maka harus harus jelas siapa pelakunya, dimana kejadiannya, jam berapa, bagaimana kejadiannya, dsb.
2. Jujur.
Seorang security harus bertindak jujur baik perkataan dan maupun perbuatannya sehingga semua keterangan atau informasi yang diberikan kepada atasannya dapat dipercaya 100%. Lebih jauh lagi, atasan dapat mengambil tindakan atau sikap yang benar pula jika seorang security berkata dan bertindak jujur.
3. Tidak mudah gugup.
Dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun seorang security tidak boleh gugup atau panik.
- Selalu menjaga kerapian dan kedisiplinan